Poinini berisi hal-hal krusial dan umum terkait buku. Seperti judul, penerbit, tebal halaman, dan lainnya. Secara garis besar, penulisan identitas buku dalam resensi buku remaja adalah sebagai berikut. Judul Buku: 100 Cara Asyik Hadapi Masalah; Penulias: Rumintar; Penerbit: Leutika; Tahun Terbit: Tahun 2011; Tebal Buku: 159 Halaman; Sinopsis Buku Judultersebut adalah judul tulisan resensi dan bukan merupakan judul dari objek resensi. Identitas buku meliputi judul buku, pengarang, penerbit, kota penerbit, jumlah halaman, cetakan ke berapa, dan harga buku. Selain itu, biasanya terdapat pula nama pengarang buku tersebut. Penerbit: Bentang Pustaka. Tanggal Terbit: 24 Februari 2021 4 Penutup resensi buku. Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan. Struktur teks resensi. Identitas dalam resensi mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku. Bagian ini mungkin saja tidak dinyatakan secara langsung, seperti yang tampak AchdiatK Mihardja, melalui novelnya berusaha memperkenalkan apa itu atheis serta bagaimana pandangan-pandangan mereka terhadap Tuhan, negara, dan kemanusiaan. Tentu saja, pengertian yang disampaikannya tidak lepas dari paradigma tahun 1900-an awal, ketika para pemuda mengamini Komunisme sebagai pandangan yang dapat mengantarkan mereka kepada Resensibuku nonsastra: jenis ini membahas, menilai, dan memaparkan buku-buku nonsastra. Resensi jenis ini disajikan secara informatif, evaluatif, atau informatif-evaluatif. Resensi buku sastra: hampir mirip dengan mengapresiasi karya sastra. Hal ini disebabkan unsur-unsur yang membangun karya sastra berbeda dengan buku nonfiksi. Penggalanresensi di atas merupakan unsur resensi yang menunjukkanKeunggulan buku. Isi pokok buku. karya N.H. Dini terbitan PT Gramedia Tahun 1986 dengan tebal buku 85 halaman, menyuguhkan gambar dan kata-kata yang memikat pembaca. Telah terbit buku baru tentang remaja. (2) Judul buku ini adalah Remaja dan 1001 Problema. (3) Buku uHvRpL. Resensi buku adalah sebuah tulisan yang berisi tentang ulasan suatu buku. Kata resensi sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu recensere yang artinya “melihat kembali”, “menimbang”, atau “menilai”. Dalam kiriman berikut akan kami sampaikan mengenai cara menulis dan contoh resensi buku. A. Unsur-unsur Resensi 1. Judul Resensi Buku Judul semestinya harus mempunyai kesinambungan dengan isi resensi. Selain itu, judul yang menarik juga akan memberikan nilai lebih tersendiri. 2. Data Buku Data buku biasanya disusun sebagai berikut. a. Judul buku b. Pengarang c. Penerbit d. Tahun terbit beserta cetakannya e. Dimensi buku f. Harga buku 3. Pembukaan Resensi lead 4. Isi Resensi Buku Bagian ini berisi tentang sinopsis, yaitu ulasan singkat buku dengan kutipan singkat dan keunggulan serta kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan bahasa yang digunakan. 5. Penutup Resensi Buku B. Struktur teks resensi 1. Identitas dalam resensi buku mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku. Bagian ini mungkin saja tidak dinyatakan secara langsung, seperti yang tampak pada teks ulasan film dan lagu. 2. Orientasi. Bagian ini biasanya terletak di paragraf pertama, yakni penjelasan tentang kelebihan buku seperti penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang diresensi. 3. Sinopsis, berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi novel. 4. Analisis, berupa paparan tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan alur. 5. Evaluasi, berupa paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya. C. Jenis-Jenis Resensi Resensi dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu 1. Resensi informatif Resensi informatif adalah resensi yang disampaikan dengan singkat dan umum dari keseluruhan isi buku. 2. Resensi deskriptif Resensi deskriptif adalah resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau babnya. 3. Resensi kritis Resensi kritis merupakan sebuah resensi yang mengulas detail buku menggunakan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi kritis biasanya objektif dan kritis dalam menilai isi buku. Langkah-langkah/cara meresensi buku 1. Menentukan Buku yang Akan Diresensi Cara yang pertama adalah, Anda pertimbangkan buku apa yang akan Anda resensi. Termasuk ke jenis atau genre apakah buku yang akan Anda resensi. Apakah termasuk karya fiksi seperti novel, antologi cerpen, antologi puisi, roman. Ataukah buku yang kita resensi termasuk ke jenis karya nonfiksi seperti sejarah, ilmu pengetahuan atau biografi tokoh. Seseorang yang meresensi buku harus mengetahui masuk ke dalam jenis apa buku yang ia resensi. 2. Membaca Buku yang Akan Diresensi Nah, pada tahap ini kalian bisa membaca semua atau dengan teknik membaca cepat, sehingga kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk membacanya. Pokoknya kamu bisa mengambil intisari dari buku tersebut. 3. Mencatat Data atau Informasi Buku yang Akan Diresensi Catatlah data dan informasi dari buku yang akan Anda resensi. Data informasi yang harus Anda tulis dalam sebuah resensi buku adalah Judul Buku Pengarang Penerbit Cetakan Tebal buku Harga buku 4. Menuliskan Poin-poin Penting dalam Buku Langkah yang dirasa cukup sulit adalah ketika sampai pada menulis isi resensi buku. Tulislah poin-poin yang penting menurut Anda. Catat pula kutipan yang dirasa mengesankan, jangan lupa tandai halaman. Tulis kembali gagasan yang dianggap penting ke dalam karangan singkat yang memiliki satu kesatuan yang integral. 5. Menuliskan Isi Resensi Selanjutnya adalah menulis isi resensi, pada cara ini adalah bagaimana Anda memberikan komentar dan pandangan terhadap buku yang Anda resensi. Langkah-langkah dalam menuliskan isi resensi adalah • Membuat informasi umum tentang buku yang Anda resensi. • Membuat judul resensi buku. • Membuat ringkasan buku secara garis besar. • Memberikan penilaian terhadap buku yang Anda resensi. • Menonjolkan sisi lain dari buku yang Anda resensi. • Mengulas manfaat membaca buku tersebut bagi pembaca. • Menuliskan kekurangan dan kelebihan yang ada pada buku tersebut. • Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi. 6. Menulis Kesimpulan Cara yang terakhir adalah ungkapkan apa yang Anda peroleh dari buku yang Anda resensi. Beri saran kepada pembaca mengapa mereka harus membaca buku yang Anda resensi dan apa ruginya jika mereka tidak membaca. Model-Model Resensi Buku Dahlan dan Sasa, 2011 33-54 Model Rangkuman Ini jenis resensi yang umum kita temukan, khususnya resensi yang dikerjakan oleh peresensi yang belum lama membiasakan diri dalam menulis catatan atas buku yang dibaca. Ulasannya bukan pujian, bukan juga kritik, apalagi bandingan, melainkan semata merangkumkan isi utama buku itu secara ringkas. Model resensi lebih dari dua buku Resensi model ini mengambil beberapa buku yang sama. Sama temanya atau sama penulisnya. Buku-buku itu kemudian diulas dengan dua cara a. Dicampur dan diaduk seperti gado-gado menjadi satu judul satu bahasan. b. Resensinya satu judul tapi dipecah-pecah oleh sub bab berdasarkan judul-judul buku yang berbhineka tunggal ika itu. 3. Buku sebagai Catatan Perjalanan Gaya resensi dengan menyertakan pengalaman peresensi, tempat/ruang, dan buku yang diresensi umumnya berbentuk catatan perjalanan. Salah satu contoh paling menarik adalah apa yang dilakukan Michael Pearson yang lemudian disatu-terbitkan dalam buku yang edisi terjemahannya berjudul Tempat Imajiner Perlawatan ke Dunia Sastra Amerika Obor, 1994 Pearson bergerak menyusuri tempat-tempat mengikuti petunjuk yang disajikan oleh buku sastra. Langkah pertama yang dilakukannya adalah menyeleksi beberapa karya pengarang dan tempat-tempat di mana ingatan dan mitos tereram. Ia mencermati secara serius karya yang mana dari pengarang siapa yang menjadi “juru kunci” sebuah kota. Maka muncul kemudian nama Foulkner dan Missisipi, Robert Frost dan Vermont, Hemingway dan Key West/Florida, Steinbeck dan California, Mark Twain dan Hanibal/Missouri, serta Flannery O’connor dan Georgia. Model Kritik Umumnya kritik hanya elemen kecil dari sebuah resensi. Namun ada juga yang menadikan kritik sebagai model utama. Kritik adalah tuuan utama mengapa resensi itu dituliskan. Bahkan tak jarang, lantaran resensi bergaya kritik itu, sebuah buku ditarik dari peredarannya. Model Rersensi Tempelan Seperti dikatakan di bagian lain, crir resensi yang paling jamak jika terdapat Kartu Tanda Buku KTB. Walaupun tulisan itu tak berbicara atau membedah atau menimbang secara ketat buku tersebut. Sebut saja resensi model inisebagai “tempelan”. KTB dan sampul buku hanya dijadikan tempelan. Sementara isinya menimbang soal lain yang sudah dirancang secara khusus oleh peresensinya. Temanya saja dikait-kaitkan Model cerita Model resensi ini ditulis dengan gaya bercerita. Maka tidak heran jika model ini kental dengan nuansa sastra. Penulis resensi menulis dengan seolah-olah sedang bercerita. Jakarta Unsur resensi penting diketahui ketika ingin mengulas sebuah karya. Resensi adalah bentuk penilaian terhadap sebuah karya. Penilaian ini seperti membahas, mengkritik atau mengungkapkan kembali isi dalam sebuah karya, dengan cara menjelaskan data-data, sinopsis, serta kritikan. 25 Jenis Penelitian untuk Karya Ilmiah, Pilih Sesuai Kebutuhan Pengertian Resensi, Unsur, Jenis, dan Tujuannya yang Harus Dipahami Unsur-Unsur Resensi, Pengertian, Tujuan, dan Struktur, Berikut Ulasan Lengkapnya Unsur resensi adalah pengetahuan dasar dalam menulis resensi. Resensi yang baik harus memiliki unsur resensi yang lengkap dan jelas. Unsur resensi terdiri dari identitas karya, ulasan, analisis, hingga evaluasi sebuah karya. Unsur resensi adalah bagian wajib dalam resensi apapau baik itu buku, jurnal, film, lagu, dan karya lainnya. Unsur resensi adalah tolak ukur dari kesempurnaan sebuah resensi yang dibuat. Berikut unsur resensi yang baik dan benar, dirangkum dari berbagai sumber, Rabu23/12/2020.Ilustrasi menulis. Photo by rishi on UnsplashInformasi tentang karya yang diulas Unsur resensi yang pertama adalah informasi lengkap tentang karya yang diulas. Ini meliputi judul, penulis/pemilik karya, penerbit, tanggal publikasi, jumlah halaman, harga, edisi, volume, dan informasi dasar lainnya. Pembuka Pengulas harus menulis pembuka yang kuat untuk menawarkan panduan tentang isi ulasan lainnya dan untuk mendorong pembaca membaca lebih lanjut. Pembuka yang menarik bisa memaparkan informasi seperti tujuan karya, menghindari memberikan latar belakang yang luas tentang penulis atau subjek, dan menggunakan kata kerja aktif. Deskripsi Konten Unsur selanjutnya yang sangat penting adalah deskripsi konten. Setelah membuat pembuka yang menarik, kamu bisa mulai mendeskripsikan konten yang kamu resensi. Deskripsi meliputi plot, sudut pandang, keahlian pembuat karya, audiens yang dituju. Pada bagian ini, hindari mengomentari format atau pengeditan materi kecuali jika tidak biasa atau dilakukan dengan resensiIlustrasi menulis. dok. RianiEvaluasi Evaluasi dalam unsur resensi mencakup seberapa baik pembuat karya menyajikan karyanya. Evaluasi ini harus lebih dari sekadar bahasa hambar seperti baik, menarik, atau mengecewakan untuk menjelaskan karya tersebut. Evaluasi juga meliputi apakah penulis menyajikan argumen yang meyakinkan jika karyanya merupakan nonfiksi, apakah penulis menyajikan plot yang kohesif dan pengembangan karakter jika karyanya fiksi, dan apa yang membuat cerita dan bahasanya menarik atau tidak menarik. Perbandingan Dalam unsur resensi kamu juga bisa memberi perbandingan. Kamu bisa menyatakan bagaimana materi dibandingkan dalam bentuk dan konten dengan item sejenis lainnya. Peresensi harus merekomendasikan alternatif jika karya yang diresensi dinilai tidak baik. Rekomendasi Peresensi juga harus bisa memberi pernyataan bahwa sebuah karya terekomendasi atau tidak. Bahasa resensi Dalam menulis resensi kamu bisa menggunakan kalimat-kalimat aktif. Berhati-hatilah untuk tidak mengulangi bahasa yang ditemukan dalam materi promosi. Kamu perlu menghindari klise dan jargon, penulisan yang lebih memperhatikan review itu sendiri daripada item yang sedang direview. Hindari juga ahasa yang berlebihan, baik positif atau negatif, yang dapat merusak pemahaman pembaca tentang keadilan ulasan, ahasa kosong bagus, menarik yang tidak benar-benar menunjukkan nilai karya. Struktur resensiIlustrasi Menulis resensi Credit unsur resensi, penting juga memerhatikan struktur resensi. Ini meliputi 1. Identitas. Mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, serta ukuran buku. 2. Orientasi. Bagian ini umumnya terletak di paragraf pertama. Isinya berupa penjelasan tentang kelebihan buku seperti penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang diresensi. 3. Sinopsis. Sebuah ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi karya. 4. Analisis. Paparan tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, serta alur. 5. Evaluasi. Sebuah paparan mengenai kelebihan dan kekurangan suatu ResensiIlustrasi./Copyright beberapa tujuan resensi. Berikut tujuan resensi tersebut, antara lain - Membantu pembaca untuk paham gambaran serta penilaian umum sebuah hasil karya dengan ringkas. - Paham kelebihan dan kelemahan karya yang diresensi. - Paham latar belakang serta alasan sebuah karya dibuat. - Memberi masukan pada pembuat karya berupa kritik dan saran. - Ajak pembaca mendiskusikan karya yang diresensi. - Memberi pemahaman serta informasi dengan komprehensif pada pembaca, mengenai karya yang diresensi. - Menguji kualitas karya dan membandingkan dengan karya ResensiIlustrasi Menulis Credit resensi bisa dibedakan berdasar isinya. Namun, jenis resensi ini tidak baku, karena dalam suatu resensi dapat menerapkan beberapa jenis tersebut secara bersamaan. Berikut jenis resensi yang dimaksud 1. Resensi Informatif Jenis resensi yang isinya hanya berupa informasi tentang hal penting dari keseluruhan isi buku secara umum. 2. Resensi Deskriptif Jenis resensi yang membahas secara detail setiap bagian atau babnya. 3. Resensi Evaluatif Jenis resensi yang sangat detail, dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isinya kritis serta objektif untuk menilai isi buku. Jenis resensi ini banyak menyajikan penilaian presensi tentang isi buku atau hal yang berkaitan dengan buku resensi dan sinopsisIlustrasi./Copyright orang menyamakan antara sinopsis dan resensi. Keduanya sama-sama berisi gambaran singkat terkait sebuah cerita. Namun, resensi dan sinopsis punya sejumlah perbedaan. Perbedaan terbesar antara resensi dan sinopsis adalah apa yang sedang dijelaskan. Resensi harus mengeksplorasi tema dasar dari sebuah karya, sedangkan sinopsis hanya berkaitan dengan deskripsi plot. Baik resensi maupun sinopsis akan mendeskripsikan apa yang terjadi dalam sebuah karya, tetapi resensi lebih mungkin untuk menjelaskan mengapa hal itu terjadi dan apa artinya. Resensi berbicara tentang motivasi karakter, bagaimana peristiwa tertentu dari plot memengaruhi mereka, apa yang coba dikatakan penulis dengan cerita, dan apa yang dapat diambil pembaca darinya. Resensi dimaksudkan untuk memicu diskusi intelektual tentang sebuah karya, atau setidaknya keingintahuan di pihak calon pembaca. Pada saat yang sama, ulasan tidak harus menceritakan kembali cerita dengan cara yang sama seperti sinopsis. Faktanya, resensi buku terbaik tidak akan mengungkapkan segalanya tentang sebuah cerita buku. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Daftar Isi Pengertian Resensi Buku Manfaat Resensi Buku Tujuan Resensi Buku Unsur-unsur Resensi Buku Judul Resensi Identitas Buku Intisari Buku Biografi Penulis Kelebihan dan Kekurangan Buku Kesimpulan Tata Cara Menulis Resensi Buku 1. Menentukan Pilihan Buku yang Akan Diresensi 2. Membaca Buku 3. Menentukan Teknik yang Tepat untuk Menulis Resensi 4. Menuliskan Lengkap Enam Unsur Resensi 5. Mengecek Kembali Semua Resensi yang Telah Ditulis Contoh Resensi Buku 1. Contoh Resensi Buku The Alchemist 2. Contoh Resensi Buku Memahami Film 3. Contoh Resensi Buku Cewek Smart Jakarta - Contoh resensi buku dapat membantu mengulas karya tulisan berupa buku, bisa buku non fiksi, buku fiksi, buku pelajaran, dan buku genre lainnya. Resensi buku seringkali dijadikan tugas saat sedang resensi buku berarti menganalisis isi dari sebuah karya yang dituangkan ke dalam buku, novel, buku pengetahuan, ataupun cerita pendek. Meresensi buku memiliki beberapa ketentuan tersendiri tidak bisa asal menganalisis Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, resensi memiliki makna sebagai pertimbangan atau pembicaraan tentang buku, ulasan buku, pendapat atau pertimbangan redaksi tentang hasil kesenian, kesusastraan, dan sebagainya. Kata resensi berasal dari bahasa Belanda, yaitu recensie dengan makna menilai atau yang melakukan resensi terhadap suatu karya berarti menyampaikan gagasan secara tertulis yang mengukur baik buruknya suatu karya tersebut. Meresensi juga berarti memberikan penilaian terhadao kualitas suatu buku yang meliputi isi, struktur penyajian, serta manfaat bagi Resensi BukuMelakukan resensi buku dapat memberi banyak manfaat baik untuk pembaca, penulis, dan pengarang buku. Ini adalah beberapa manfaat dari menulis resensi dan mengembangkan penalaran diriMendalami isi buku yang diresensi sehingga menjadi lebih paham maksud dari buku tersebutMendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru dari buku yang telah diresensiDapat membuka peluang pekerjaan menjadi resensatorMendapatkan mitra kerja dan relasi yang semakin banyakTujuan Resensi BukuMeresensi buku dapat meningkatkan kemungkinan buku tersebut dibaca oleh masyarakat. Hasil yang baik dari sebuah resensi dapat menarik perhatian pembaca untuk membaca buku tersebut. Resensi buku juga bisa menunjukkan apakah sebuah buku memiliki kualitas yang baik atau buku Dasar-dasar Meresensi Buku milik Daniel Samad mengatakan bahwa resensi buku memiliki enam tujuan, yaituMemberikan informasi yang disampaikan dalam sebuah bukuMengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena ataupun masalah yang muncul dalam sebuah pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah buku pantas mendapatkan sambutan dari masyarakat atau pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru terbit, seperti siapa pengarangnya, dan lainnya sehingga mampu memberi gambaran dan penilaian umum dari sebuah karya secara agar dapat bimbingan dalam memilih buku-buku, setelah membaca berminat untuk membaca, mencocokan seperti apa yang ditulis dalam kelebihan dan kekurangan buku yang diresensi. Sehingga mampu menguji kualitas buku dan membandingkan terhadap karya Resensi BukuTerdapat beberapa unsur yang tidak boleh dilupakan saat meresensi buku. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai ResensiJudul resensi merupakan bagian yang penting dalam membuat resensi buku. Judul resensi yang menarik dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pembacanya. Judul harus menggambarkan isi resensi secara garis besar dan dibuat semenarik mungkin hingga pembaca menjadi tertarik membeli sendiri buku yang diresensi BukuIdentitas buku juga penting karena merupakan gambaran umum dari sebuah karya tulis. Identitas buku biasanya meliputi judul buku, nama pengarang, tahun terbit dan tahun cetak, ketebalan buku, nomor edisi buku, penerbit, harga buku hingga ukuran BukuIntisari buku biasanya berisikan sinopsis dari buku yang diresensi. Sinopsis dapat ditulis bebas oleh resensor tanpa harus memperhatikan kronologi cerita. Sinopsis harus ditulis semenarik mungkin hingga membuat pembaca menjadi penasaran dengan isi dari buku PenulisPenulisan biografi penulis buku juga tidak boleh dilupakan. Walaupun hanya dituliskan secara ringkas, biografi tetap harus berisikan latar belakang, keahlian, dan karya-karya terdahulunya. Kisah penulis yang menarik seperti prestasi dan lainnya akan memancing seseorang untuk membaca karya penulis dan Kekurangan BukuPandangan seorang resensor terhadap kelebihan dan kekurangan buku menjadi unsur penting selanjutnya. Bagian ini berisikan ulasan dan pendapat terhadap isi buku. Pembaca akan memperhatikan bagian ini untuk meyakinkan apakah buku tersebut layak dibaca atau bagian ini berisikan kesimpulan dari keseluruhan pendapat tentang buku, juga dapat berisi kritikan dan masukan yang diberikan kepada penulis buku. Opini resensor terhadap buku juga dapat dituangkan pada bagian tata cara menulis resensi buku1. Menentukan Pilihan Buku yang Akan DiresensiPilih jenis buku yang akan diresensi, misalkan buku fiksi, non-fiksi, novel, atau pengetahuan. Ada beberapa poin yang bisa diperhatikan ketika memilih buku yang akan diresensi. Misalnya, apakah kualitas buku tersebut bagus, terbitar terbaru, dan memenuhi parameter berupa isinya tentang persoalan Membaca BukuSebelum menuliskan resensi, sudah pasti harus membaca dan memahami isi dari buku tersebut. Tidak mungkin bagi seseorang menuliskan sebuah resensi jika tidak mengetahui isi, tujuan, makna dan pesan yang terdapat di dalam membaca buku, sebaiknya harus benar-benar merasakan emosi dan apa yang coba disampaikan oleh penulis di dalam karyanya. Dianjurkan untuk menandai poin-poin penting yang nantinya ingin dimasukkan pada beberapa teknik dalam menuliskan resensi. Beberapa teknik ini dapat dijadikan pilihan saat hendak menuliskan resensi Cutting dan Glueing Menggabungkan bagian-bagian dari buku yang menarik perhatian dan bagian-bagian yang mencerminkan gagasan-gagasan inti si penulis Focusing isi dari resensi harus fokus pada satu aspek tertentu yang disajikan dalam objek resensi, bisa fokus pada pengarang, tokoh-tokoh, ataupun alur Comparing menuliskan perbandingkan dari objek resensi dengan sumber lain yang memiliki topik resensi buku yang sudah dituliskan di atas wajib dimasukkan ke dalam sebuah resensi. Hal-hal itu adalah judul resensi, identitas buku, membuat intisari, memberikan penilaian berisi kelebihan dan kekurangan, dan menutup resensi dengan Mengecek Kembali Semua Resensi yang Telah DitulisSetelah selesai menuliskan resensi, penting untuk membaca kembali hasil resensi buku dengan tujuan memeriksa kesalahan dalam penulisan. Pemeriksaan ulang ini akan membuat resensi buku yang sudah dibuat menjadi lebih siap sehingga pembaca nantinya akan nyaman membaca dari awal hingga Resensi BukuContoh-contoh resensi buku adalah sebagai berikut1. Contoh Resensi Buku The AlchemistJudul Buku The AlchemistPenulis Paulo CoelhoPenerbit HarperCollinsTahun Terbit 1988The Alchemist adalah novel yang ditulis oleh Paulo Coelho pada tahun 1988. Novel ini menceritakan tentang Santiago, seorang petani muda yang bercita-cita menjadi seorang bermimpi tentang tempat yang penuh dengan harta karun, Santiago memutuskan untuk meninggalkan peternakannya dan mengembara ke seluruh dunia untuk mencari harta ini memiliki alur cerita yang sangat menarik dan penuh dengan pelajaran-pelajaran kehidupan yang berguna. Coelho berhasil menggambarkan Santiago sebagai tokoh yang kuat, berani, dan penuh semangat. Selain itu, novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti keberhasilan dan kebahagiaan dalam satu kelebihan utama dari novel ini adalah kemampuan Coelho dalam menyuguhkan pesan-pesan filosofis dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami. Coelho juga berhasil menciptakan atmosfer yang menyenangkan dan menghibur pembaca sepanjang ada beberapa kekurangan yang terlihat dari novel ini. Beberapa bagian dari cerita terasa terlalu memaksakan dan tidak selaras dengan alur cerita secara keseluruhan. Selain itu, beberapa bagian dari novel juga terasa terlalu panjang dan keseluruhan, The Alchemist adalah novel yang sangat menarik dan layak dibaca oleh siapa saja yang menyukai cerita-cerita yang penuh dengan pelajaran-pelajaran kehidupan. Novel ini tetap merupakan pilihan tepat bagi mereka yang ingin menemukan arti dari keberhasilan dan kebahagiaan dalam Contoh Resensi Buku Memahami FilmJudul Buku Memahami FilmPengarang Himawan PratistsPenerbit Homerian PustakaTahun Terbit 2008Tebal Halaman 223 halamanSebagian besar orang masih melihat film adalah sesuatu yang mustahil dilakukan. Padahal, film dapat dibuat oleh siapa pun. Walau minat seseorang belajar buat film tinggi, kedalaman memahami seni film masih sangat tentang film sebagai sebuah karya seni masih berada di ruang-ruang kuliah semata, padahal film bukan milik para akademisi saja, melainkan milik semua orang yang hobi ini mencoba membantu penonton untuk membaca film sebagai sebuah bentuk seni. Melalui buku ini, pembaca akan belajar tentang motif atas pilihan teknik sutradara baik dari sisi naratif maupun dan kekurangan film ini adalahBuku ini akan dengan mudah ditangkap pembacanya ditambah dengan gambar-gambar memberikan contoh-contoh dari setiap unsur pembentuk film dengan disertai ilustrasi dan referensi film. Contoh-contoh tersebut akan memudahkan detail topik yang dibahas dalam buku, seperti jenis dan ciri genre, aspek naratif, struktur tiga babak dan alternatif, aspek sinematik, suara, dan membantu pembuat film baru yang masih dalam tahap pengenalan alat-alat dan proses produksi film karena buku ini sangat ringan dan menuntun bagi ini sangat susah didapatkan, bahkan di toko buku ternama jarang menjualnya. Jika ingin mencari buku ini bisa membuka Instagram atau situs penyedia jasa jual Contoh Resensi Buku Cewek SmartJudul Buku Cewek SmartPengarang Buku Ria FarianaPenerbit Buku Gema InsaniKota Terbit JakartaTahun Terbit 2008Tebal Buku 200 halamanBuku berjudul Cewek Smart ini dirancang untuk membantu para remaja perempuan agar dapat menyikapi berbagai masalah yang sering dihadapi di sekitarnya. Buku ini juga mengupas berbagai hal mengenai bagaimana cara menjadi perempuan yang cerdas dan memiliki kepribadian yang sesuai dengan ajaran Agama cerdas yang sesuai dengan syariat yang dimaksud adalah seorang perempuan yang menggunakan kecerdasannya untuk menambah keimanannya. Sehingga cerdas dalam hal ini tidak hanya bisa diukur dari tingginya nilai raport yang diperoleh. Akan tetapi bagaimana mereka mampu menyelesaikan masalah dalam hidup dengan tolok ukur agama dan bertanggung umum, buku ini berbicara mengenai dasar-dasar menjadi seorang perempuan soleha yang cerdas dan sesuai dengan syariat. Buku ini juga menjelaskan bahwa remaja perempuan tidak perlu berpacaran dan tidak perlu bersikap centil dan juga penjelasan serta alasannya mengapa tak perlu berlaku pada dasarnya, perempuan harus menjalani kehidupan yang praktis dan sarat akan nasihat agar dapat menyelesaikan dan menyikapi masalah dengan bijak. Oleh sebab itu, buku ini sangat bermanfaat untuk membantu menyadarkan para remaja perempuan agar dapat bersikap sesuai dengan syariat atau ajaran agama dengan membaca buku yang ditulis oleh Ria Fariana ini, setiap orang dapat merenungkan mana yang seharusnya dilakukan dan mana yang seharusnya tidak dilakukan. Di dalam buku ini juga memuat berbagai kata bijak yang bisa dijadikan sebagai renungan dan motivasi buku berjudul Cewek Smart ini adalah bermanfaat sebagai penuntut remaja perempuan untuk bersikap dan berperilaku yang benar sesuai dengan syariat agama Islam. Selain itu, buku ini menggunakan bahasa yang sangat mudah dipahami karena bahasanya adalah bahasa yang santai, populer, dan juga buku ini juga sangat menarik. Disajikan gambar kartun yang lucu dan penuh warna, sehingga menambah keistimewaan buku ini dan cocok untuk remaja demikian, ada kekurangan atau kelemahan di dalam buku ini. Buku ini tidak terlalu laku di pasaran dan gambar dan ilustrasi yang ada di dalamnya masih berwarna hitam putih, sehingga kurang menarik secara tadi beberapa contoh resensi buku dilengkapi dengan penjelasan dan tata caranya. Selain mengisi waktu luang, meresensi buku juga dapat menambahkan pengetahuan bagi pelakunya. Simak Video "Penjelasan Toko Buku Gunung Agung soal Kabar PHK Massal " [GambasVideo 20detik] elk/row Resensi buku adalah sebuah tulisan yang berisi tentang ulasan suatu buku. Kata resensi sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu recensere yang artinya “melihat kembali”, “menimbang”, atau “menilai”. Dalam kiriman berikut akan kami sampaikan mengenai cara menulis dan contoh resensi buku. A. Unsur-unsur Resensi 1. Judul Resensi Buku Judul semestinya harus mempunyai kesinambungan dengan isi resensi. Selain itu, judul yang menarik juga akan memberikan nilai lebih tersendiri. 2. Data Buku Data buku biasanya disusun sebagai berikut. a. Judul buku b. Pengarang c. Penerbit d. Tahun terbit beserta cetakannya e. Dimensi buku f. Harga buku 3. Pembukaan Resensi lead 4. Isi Resensi Buku Bagian ini berisi tentang sinopsis, yaitu ulasan singkat buku dengan kutipan singkat dan keunggulan serta kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan bahasa yang digunakan. 5. Penutup Resensi Buku B. Struktur teks resensi 1. Identitas dalam resensi buku mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku. Bagian ini mungkin saja tidak dinyatakan secara langsung, seperti yang tampak pada teks ulasan film dan lagu. 2. Orientasi. Bagian ini biasanya terletak di paragraf pertama, yakni penjelasan tentang kelebihan buku seperti penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang diresensi. 3. Sinopsis, berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi novel. 4. Analisis, berupa paparan tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan alur. 5. Evaluasi, berupa paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya. C. Jenis-Jenis Resensi Resensi dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu 1. Resensi informatif Resensi informatif adalah resensi yang disampaikan dengan singkat dan umum dari keseluruhan isi buku. 2. Resensi deskriptif Resensi deskriptif adalah resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau babnya. 3. Resensi kritis Resensi kritis merupakan sebuah resensi yang mengulas detail buku menggunakan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi kritis biasanya objektif dan kritis dalam menilai isi buku. Langkah-langkah/cara meresensi buku 1. Menentukan Buku yang Akan Diresensi Cara yang pertama adalah, Anda pertimbangkan buku apa yang akan Anda resensi. Termasuk ke jenis atau genre apakah buku yang akan Anda resensi. Apakah termasuk karya fiksi seperti novel, antologi cerpen, antologi puisi, roman. Ataukah buku yang kita resensi termasuk ke jenis karya nonfiksi seperti sejarah, ilmu pengetahuan atau biografi tokoh. Seseorang yang meresensi buku harus mengetahui masuk ke dalam jenis apa buku yang ia resensi. 2. Membaca Buku yang Akan Diresensi Nah, pada tahap ini kalian bisa membaca semua atau dengan teknik membaca cepat, sehingga kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk membacanya. Pokoknya kamu bisa mengambil intisari dari buku tersebut. 3. Mencatat Data atau Informasi Buku yang Akan Diresensi Catatlah data dan informasi dari buku yang akan Anda resensi. Data informasi yang harus Anda tulis dalam sebuah resensi buku adalah Judul Buku Pengarang Penerbit Cetakan Tebal buku Harga buku 4. Menuliskan Poin-poin Penting dalam Buku Langkah yang dirasa cukup sulit adalah ketika sampai pada menulis isi resensi buku. Tulislah poin-poin yang penting menurut Anda. Catat pula kutipan yang dirasa mengesankan, jangan lupa tandai halaman. Tulis kembali gagasan yang dianggap penting ke dalam karangan singkat yang memiliki satu kesatuan yang integral. 5. Menuliskan Isi Resensi Selanjutnya adalah menulis isi resensi, pada cara ini adalah bagaimana Anda memberikan komentar dan pandangan terhadap buku yang Anda resensi. Langkah-langkah dalam menuliskan isi resensi adalah • Membuat informasi umum tentang buku yang Anda resensi. • Membuat judul resensi buku. • Membuat ringkasan buku secara garis besar. • Memberikan penilaian terhadap buku yang Anda resensi. • Menonjolkan sisi lain dari buku yang Anda resensi. • Mengulas manfaat membaca buku tersebut bagi pembaca. • Menuliskan kekurangan dan kelebihan yang ada pada buku tersebut. • Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi. 6. Menulis Kesimpulan Cara yang terakhir adalah ungkapkan apa yang Anda peroleh dari buku yang Anda resensi. Beri saran kepada pembaca mengapa mereka harus membaca buku yang Anda resensi dan apa ruginya jika mereka tidak membaca. Model-Model Resensi Buku Dahlan dan Sasa, 2011 33-54 Model Rangkuman Ini jenis resensi yang umum kita temukan, khususnya resensi yang dikerjakan oleh peresensi yang belum lama membiasakan diri dalam menulis catatan atas buku yang dibaca. Ulasannya bukan pujian, bukan juga kritik, apalagi bandingan, melainkan semata merangkumkan isi utama buku itu secara ringkas. Model resensi lebih dari dua buku Resensi model ini mengambil beberapa buku yang sama. Sama temanya atau sama penulisnya. Buku-buku itu kemudian diulas dengan dua cara a. Dicampur dan diaduk seperti gado-gado menjadi satu judul satu bahasan. b. Resensinya satu judul tapi dipecah-pecah oleh sub bab berdasarkan judul-judul buku yang berbhineka tunggal ika itu. 3. Buku sebagai Catatan Perjalanan Gaya resensi dengan menyertakan pengalaman peresensi, tempat/ruang, dan buku yang diresensi umumnya berbentuk catatan perjalanan. Salah satu contoh paling menarik adalah apa yang dilakukan Michael Pearson yang lemudian disatu-terbitkan dalam buku yang edisi terjemahannya berjudul Tempat Imajiner Perlawatan ke Dunia Sastra Amerika Obor, 1994 Pearson bergerak menyusuri tempat-tempat mengikuti petunjuk yang disajikan oleh buku sastra. Langkah pertama yang dilakukannya adalah menyeleksi beberapa karya pengarang dan tempat-tempat di mana ingatan dan mitos tereram. Ia mencermati secara serius karya yang mana dari pengarang siapa yang menjadi “juru kunci” sebuah kota. Maka muncul kemudian nama Foulkner dan Missisipi, Robert Frost dan Vermont, Hemingway dan Key West/Florida, Steinbeck dan California, Mark Twain dan Hanibal/Missouri, serta Flannery O’connor dan Georgia. Model Kritik Umumnya kritik hanya elemen kecil dari sebuah resensi. Namun ada juga yang menadikan kritik sebagai model utama. Kritik adalah tujuan utama mengapa resensi itu dituliskan. Bahkan tak jarang, lantaran resensi bergaya kritik itu, sebuah buku ditarik dari peredarannya. Model Resensi Tempelan Seperti dikatakan di bagian lain, crir resensi yang paling jamak jika terdapat Kartu Tanda Buku KTB. Walaupun tulisan itu tak berbicara atau membedah atau menimbang secara ketat buku tersebut. Sebut saja resensi model inisebagai “tempelan”. KTB dan sampul buku hanya dijadikan tempelan. Sementara isinya menimbang soal lain yang sudah dirancang secara khusus oleh peresensinya. Temanya saja dikait-kaitkan Model cerita Model resensi ini ditulis dengan gaya bercerita. Maka tidak heran jika model ini kental dengan nuansa sastra. Penulis resensi menulis dengan seolah-olah sedang bercerita. Cek juga kiriman menarik lain tentang penulisan daftar pustaka CONTOH RESENSI BUKU NONFIKSI Jalan Baru Pembelajaran Siswa Judul Buku Media Pembelajaran Aktif Penulis Utomo Dananjaya Penerbit Nuansa Cendekia Bandung Tahun terbit November 2010. Tebal Gagasan reformasi pendidikan dimulai dengan evaluasi kurikulum 1994 oleh Litbang Departemen pendidikan yang menghasilkan buku potret kurikulum. Salah satu kesimpulannya menyebutkan kurikulum 1994 itu lebih mengutamakan materi yang dianggap tidak cocok lagi dengan tuntutan reformasi. Hal inilah yang mendorong pengubahan paradigma pendidikan ke arah kompetensi. Ikhtiar ini bukan saja untuk memperbaiki atau menyempurnakan, tetapi secara mendasar bermaksud mengubah paradigma pendidikan. Berpijak pada arah gerak reformasi ini, Utomo Dananjaya melihat secara jeli apa yang harus diubah, ke arah mana perubahan tersebut harus berjalan, dan lebih penting dari itu ialah bagaimana cara mengubahnya. Pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti ini mudah diutarakan, melainkan sulit untuk dijawab dalam bentuk karya ilmiah. Berbagai buku materi pendidikan sudah banyak yang beredar pada 12 tahun terakhir ini. Tetapi sebagian pada materi-materi pembelajaran tersebut sebagian besar muatan lokalnya sangat kurang. Buku ini adalah hasil perkawinan antara progresivitas pendidikan modern yang menyandarkan pada kearifan lokal. Dengan kata lain Utomo tidak sekadar mengadopsi sistem baru dari Barat melainkan secara kritis menyerap hal yang baik dari luar dan menggali potensi-potensi positif dari kearifan lokal. Paradigma pembelajaran sesungguhnya tidak lepas dari ideologi. Banyak analisa terhadap masalah pendidikan, termasuk metode pembelajaran yang lupa bagaimana ideologi bermain di belakangnya. Sebagai pemikiran kritis yang memahami hubungan produksi ekonomi, politik dan kebudayaan Utomo mampu melihat “apa sesungguhnya pendidikan”, “apa sesungguhnya sekolah,” dan “bagaimana sekolah yang tepat dan baik” itu harus dilakukan.” Berpijak dari sisi makro tersebut Pak Tom melangkah dengan melakukan terobosan untuk menemukan formulasi materi pembelajaran. Karena guru dalam dunia sekolah kita masih sangat berperan kuat, maka menjadi sebuah kebutuhan lahirnya sebuah pencerahan bagi para guru. Itulah mengapa buku ini memiliki slogan “BUKUNYA PARA GURU”. Logika simpelnya, kalau kita berharap murid menjadi cerdas, kreatif, lebih baik, maka guru itu sendiri harus memiliki pedoman yang kuat. Kenya taan ini sangat realistis dengan apa yang dihadapi dunia pendidikan kita di mana kita sering menemukan guru kurang menguasai materi saat mengajar dengan buku ajar yang baru. Buku ini menjadi penting untuk penguasaan skill para guru untuk selalu siap menghadapi beragam jenis materi. Kita bisa membuktikan pada buku ini dengan menikmati hubungan antara visi besar idealisme dengan kiat praktis. Pada bagian pertama memuat beberapa hal. Topik Fondasi pendidikan sangat penting disimak secara seksama karena di sana ada ide-ide besar dari ragam ideologi yang sangat mempengaruhi bidang pendidikan di era globalisasi ini. Berlanjut pada Bab II kita akan diajak memahami Fondasi Pendidikan secara lebih detail. Pada bagian ini benar-benar diserap karena akan mengantarkan kita memahami apa yang tidak bermakna dan apa yang bermakna sehingga kita bisa kritis untuk memilih apa yang harus diterapkan dan apa yang harus ditinggalkan. Berlanjut pada Bab III, kita akan mendapatkan konsep Pembelajaran Berpusat Pada Siswa. Dari sinilah pembongkaran paradigma perilaku guru harus berubah kea rah yang lebih humanis dan berdiri setara dengan siswa. Rumus-rumus ini akan mengajak kita merenungkan kembali apa hakekat pendidikan itu buat kita, juga buat anak-anak didik kita. Dan lebih penting dari kita “bagaimana kita seharusnya melangkah”. Berlanjut pada Bagian III buku ini bicara pada wilayah praktis pembelajaran dengan konsep-konsep model diskusi, model proyek, model permainan games, Ice Breaker aktivitas-aktivitas pemanasan. Banyak hal baru yang secara praktis bisa kita terapkan sebagai cara pembelajaran yang tepat. Selain rumusan praktis itu, buku ini juga menjelaskan kelengkapan untuk memenuhi terselenggaranya pembelajaran aktif. Pada bagian ini kita akan diperkenalkan pentingnya apresiasi pembelajaran sebagai memovitasi siswa untuk bangkit, kreatif dan memiliki mental menjadi pemberani, mandiri dan bertanggungjawab. Selamat membaca. Oleh Makmun Yusuf. Pecinta Buku. Sumber Kompas, 25 November 2010 Daftar Pustaka Dahlan, Muhidin M. Dan Diana AV Sasa. 2011. Berguru Pada Pesohor Panduan Wajib Menulis Resensi Buku. IBOEKOE Yogyakarta

judul pengarang penerbit buku terbit tebal buku merupakan unsur resensi