Berikutini adalah cara bagaimana untuk melakukan pengembangbiakan ulat maggot : Menyiapkan air sekitar 1 liter serta ditambahkan gula pasir sebanyak 5 sendok. Memasukan air dan gula ke dalam ember. Menyiapkan dedak sekitar 5 kg kemudian dilanjutkan dengan penggunaan penyedap rasa. 1Panduan dan Cara Budidaya Maggot Pakan Ikan dan Burung. 1.1 1. Menyiapkan Bahan-bahannya. 1.2 2. Menyiapkan Kandang. 1.3 5. Proses Panen Maggot. Pasokan pakan ikan merupakan salah satu persoalan utama yang selalu dikeluhkan para pembudidaya sejak lama karena harganya terus naik. Oleh sebab itu, peternak mencari solusi lain yaitu dengan cara Lihatfoto. kompasiana- Cikarang Maggot adalah salah satu pakan alternatif atau murah dan berkualitas yang mudah di temukan untuk dapat memulai budidaya Cara budidaya lalat maggot BSF di rumah bisa dimulai dengan membeli telur maggot yang bisa dibeli di marketplace baik Shopee maupun Tokopedia di di JKOI.CO . 2 Membuat bumbu, air kira-kira 100ltr, campur dengan garam grosok 2kg, tetes tebu 4ltr, pupuk urea 0.5kg, dan campurkan dengan bakteri fermentor bubuk instan 1/2 bungkus untuk 100kg. Aduk semua bahan hingga tercampur merata. 3. Siramkan bumbu ke gabungan serat kasar dan halus, aduk hingga benar-benar merata, jangan terlalu basah. 4. Janganlupa tambahkan juga 1 tutup EM4, jika tidak ada, maka bisa diganti dengan 1 botol susu fermentasi. Kemudian aduk hingga merata. Langkah kedua: Masukkan dedak atau bekatul ke dalam ember besar, tambahkan 1 bungkus penyedap rasa agar aromanya lebih menyengat. Aduk sampai semua bahan tercampur rata. Selainbisa dijadikan pakan ternak, maggot dapat dapat dijual sehingga menambah pemasukan. Keuntungan yang didapatkan bisa berlipat dari upaya ini. keuntungan secara finansial juga bisa didapatkan dengan mengembangkan maggot sebagai bisnis. Sumber makanan untuk maggot pun tidak sulit untuk didapatkan karena berasal dari sampah atau limbah organik. QCCj69r. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sampah pada saat ini sudah menjadi persoalan lingkungan diberbagai negara,khususnya di Indonesia. Masalah - masalah sampah yang makin hari kian meningkat dan sudah menjadi persoalan diberbagai daerah, bukan hanya di kota besar saja tetapi juga di desa. Persoalan yang ada ini bukan hanya tentang sampahnya saja tetapi juga tentang bagaimana mengolahnya, bagaimana membuangnya, dan sebagainya. Belu lagi tentang bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari banyaknya sampah juga menjadi permasalahan yang amat penting untuk Indonesia sendiri, kita sering kali menjumpai sampah yang dibuang disembarang tempat, bahkan yang lebih parahnya lagi banyak juga sampah yang dibuang ke sungai dan juga ke pantai. Jika hal ini terus berlangsung maka akan menimbulkan berbagai masalah yang akan berdampak bagi kehidupan saat ini dan masa yang akan datang. Dampak yang ditimbulkan dari sampah ini diantaranya adalah dapat mengganggu ekosistem air, mencemari lingkungan, sungai, dan laut, selain itu sampah juga dapat menggannggu pernafasan jika tidak diolah dengan banyaknya jenis sampaah, ada salah satu jenis sampah seringkali kita temukan di lingkungan sekitar kita yaitu adalah sampah organik. Sampah organik adalah jenis sampah rumah tangga yang dapat diuraikan oleh bakteri penghancur dan biasanya terdiri atas daun - daun kering, sisa - sisa dari sayuran dan buah - buahan, dan lainnya. Sampah organik ini walaupun mudah untuk diuraikan jika tidak diolah dengan baik aka cepat membusuk dan menimbulkan aroma yang kurang sedap sehingga dapat emngganggu dari sampah organik ini juga bisa dikatakan banyak, karena biasanya berasal dari sisa - sisa rumah tangga, sisa - sisa dari dapur rumah makan, dan bahkan dari buangan sampah di pasar. Jika sampah organik ini dibiarkan begitu saja maka akan menjadi permasalahn lingkungan juga permasalahan kesehatan bagi masyarakat. Oleh karena itu, pengolahan sampah organik ini perlu dilakukan untuk mengatasi masalh yang ada. salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjadikan sampah organik ini sebagai makanan adalah larva dari lalat hitam yang mirip dengan tawon. Maggot ini memiliki banyak sekali manfaat diantaranya adalah sebagai upaya memperbaiki masalah lingkungan dan dapat dijadikan sebagi pakan ternak. Setiap 15 ribu maggot dapat memakan kurang lebih 2 kg limbah maupun sampah organik dalam waktu 24 jam, dan dari satu induk lalat ini dapat mengahasilan kurang lebih 600 telur. Jadi dapat dihitung jik ada sekitar 10 ekor indukannya saja maka dapat mengahilkan 5 ribu larva yang dapat mengolah sampah ini juga dapat dijadikan sebagai pakan ternak, seperti untuk pakan ikan, pakan burung, pakan ayam , dan hewan ternak lainnya. Kandungan yang ada dalam maggot adalah asam amino dan protein yang sekitar 40 persen. Selain itu, maggot ini banyak dipilih karena tidak berbau, tidak kotor, mudah disimpan, mudah dicerna oleh hewan peliharaan, dan memiliki banyak nutrisi dan manfaat, selain itu dalam perawatan dan budidaya maggot ini juga cara yang perlu dilakukan untuk membududayaan maggot ini agar nantinya dapat menggurangi masalah sampah organik adalah yang pertama dengan mempersiapkan bahan. Bahan yang dibutuhkan adalah ember, air, EM4 Yakult, kantong plastic, Penyedap masakan, gula pasir, dan dedak. Bahan - bahan ini kemudian akan dijakan sebagai media untuk marik induk lalat hitam yang kemudian akan bertelur dan menghasilkan larva maggot yang akan menarik lalat hitam ini dapat dilakukan dengan mencampur semua bahan tadi seperti EM4, penyedap masakan, gula pasir kedalam ember lalau diberi air. Setelah itu diikat dengan plastic dan diberi lubang juga disekitar wadah diberi dedak untuk manrik perhatian lalat karena baunya yang lumayan amis. Karena baunya ini, jadi usahakan agar terhindar dari hewan lain seperti bahan - bahannya sudah disiapkan, maka selanjutanya adalah membuat kendang dengan ukuran m x 4m x 3 m untuk ukuran normal. Kemudian juga siapkan media penetasan telur yang didapat dari boks kardus kecil atau dari tripleks. Setelah telur menetas, sebaiknya dipisahkan ke wadah pembesaran agar telaur - telur yang belum menetas tidak telur menetas dan menjadi larva kemudian dapat diberi maakn degan menggunakan sampah organik yang ada agar dapat diajadikan sebagai bahan untuk mengolah sampah organik yang ada. Untuk dijadikan bisnis, maggot ini juga dapat dibudidayakan karena mudah dalam pengolahannya dan dalam perawatannya. Selain itu harga dari 1 kg maggot adalah sekitar rupiah, sehingga juga dapat membantu menambah dapat disimpulkan bahwasanya maggot ini sangat bermanfaat bagi pengolahan sampah organik. Untuk sampah organik yang tidak termakan oleh si maggot tetap bisa dijadikan sebagai pupuk organik yang dimana pupuk yang dihasilkan ini nantinya tidak akan berbau sama sekali. Selain emmiliki banyak manfaat untuk mengolah sampah maggot juag berniali ekonomis tinggi dan dapat dijadikan sebagi pakan Rezafie, P., & Asngad, A. 2019. Efektivitas Maggot BSF Hermetia Illucens Dan Ulat Kandang Alphitobius diaperius Dalam Pengolahan Limbah Sayur Menjadi Pupuk Organik Dengan Penambahan Limbah Darah Sapi Melalui Proses Vermikomposting Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta.Juliawati, P., & Reniawaty, D. 2020. Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat Melalui Pengembangbiakan Maggot yang Berasal dari Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Cihaurgeulis Bandung. ATRABIS Jurnal Administrasi Bisnis e-Journal, 62, A. 2017. Tinjauan terhadap pengelolaan sampah. Jurisprudentie Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum, 41, A. A. 2019. ANALISIS LAJU PENGURAIAN DAN HASIL KOMPOS PADA PENGOLAHAN SAMPAH BUAH DENGAN LARVA BLACK SOLDIER FLY Hermetia Illucens Doctoral dissertation, Universitas Islam Indonesia. Salman, S. S., Ukhrowi, L. M., & Azim, M. T. 2020. Budidaya maggot lalat BSF sebagai pakan ternak. Jurnal Karya Pengabdian, 21, 1-6. Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya Bandung ANTARA - Sejak tahun 2020, UPT Pengelola dan Pemanfaatan Sampah PPS Puspa Jelekong Kabupaten Bandung mulai memanfaatkan maggot atau larva dewasa yang berasal dari telur Black Soldier Fly BSF guna mengurai sampah organik. UPT yang berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Bandung itu mengelolanya dengan sistem biokonversi maggot. Dalam satu hari, maggot mampu menghabiskan 2 kilogram sampah organik. Sehingga maggot yang dibudidayakan itu, dinilai mampu mengurai sampah organik secara cepat. Namun dibalik pengelolaan sampah, maggot juga memiliki nilai ekonomis bagi sektor peternakan dan perkebunan. Masyarakat kini bisa mengurai sampah sekaligus juga memberi pakan ternak menggunakan maggot. Koordinator UPT Pengelola dan Pemanfaatan Sampah PPS Puspa Jelekong Idan Sahidan mengatakan maggot memiliki manfaat sebagai alternatif pakan ternak ikan. Bahkan, kata Idan, kualitas maggot bagi pakan ikan cukup baik karena memiliki protein tinggi. Idan menjelaskan, maggot yang digunakan sebagai pakan ikan yakni maggot yang sudah dikeringkan. Menurut Idan, warna tubuh ikan Koi, Lohan dan Arwana juga akan cenderung lebih cantik jika diberi pakan maggot. "Jadi kita juga mengelola ternak, biaya pakannya bisa terminimalisir oleh maggot sendiri," kata Idan di Bandung, Jawa Barat, Kamis. Menurutnya pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan juga telah mendorong untuk memberi pakan ikan dengan maggot untuk mengurangi penggunaan tepung untuk pakan ikan. Idan mengatakan para peternak di lingkungan Kabupaten Bandung pun telah siap membeli maggot kering untuk pakan ikan. Namun menurutnya UPT Puspa Jelekong belum bisa secara 100 persen berubah menjadi produsen maggot untuk pakan ternak. "Kalau di kami itu 100 persen atau 50 persen belum bisa dijual, kan siklusnya akan terputus, jadi masih fokus untuk budidaya dan penanganan sampah organik," kata Idan. Kotoran maggot jadi pupuk organik Selain menjadi pakan ikan, maggot pun berpotensi untuk meningkatkan kualitas tanaman. Idan mengatakan kotoran maggot yang merupakan uraian dari sampah organik itu menghasilkan kasgot bekas kotoran maggot. Menurut Idan, pupuk dari kasgot itu memiliki kualitas yang baik terhadap tanaman. Menurutnya kompos dari kasgot bisa dimanfaatkan dengan menggunakan polybag untuk tanaman seperti bunga dan tanaman hias lainnya. "Kami sudah uji coba, dari akar, batang, daun, itu bagus kalau menggunakan kasgot," kata Idan. Idan mengatakan pupuk dari maggot itu cukup berkualitas karena terdiri dari kotoran maggot itu sendiri yang berasal dari material organik. Sehingga kualitas NPK kandungan unsur hara pada pupuk maggot menurutnya dapat bersaing dengan pupuk lainnya. "Kalau komposting itu menggunakan bakteri, kalau dengan biokonversi maggot itu sama maggot, jadi nilaI NPK nya itu sangat bagus," kata dia. Memanfaatkan sampah dari pasar UPT Puspa Jelekong sendiri memanfaatkan sampah organik dari Pasar Baleendah untuk menjadi pakan maggot. Hal itu pun sekaligus mengurai sampah agar tidak langsung dibuang ke tempat pembuangan akhir TPA. Dalam hal itu, pihaknya bekerja sama dengan UPT Pasar Baleendah untuk memilah-milah jenis sampah baik yang organik lunak, kasar, dan juga sampah anorganik. Sementara ini, sampah anorganik diolah untuk masuk ke bank sampah Puspa Jelekong. "Hasil pilahan sampah anorganik, biasanya masuk seminggu sekali. Sedangkan organiknya hampir tiap hari, dan kami gunakan untuk pakan maggot," katanya. Selain itu, UPT tersebut juga mengelola sampah dari 6 RW di Kelurahan Jelekong, yang mencapai 3 sampai 4 meter kubik atau 2,8 ton per hari. "Sampah semi residunya, kita proses peuyeumisasi. Sedangkan full residunya kita masih buang ke TPA Sarimukti 2 hari sekali. Kita sempat zero waste saat ada incinerator, tapi sekarang mesinnya dalam perbaikan," kata dia. Pengelolaan sampah dapat menghemat anggaran Setiap orang di wilayah Bandung Raya setiap harinya rata-rata menimbulkan sampah sebanyak 0,35 kilogram. Dengan jumlah penduduk sekitar 3,6 jiwa, Kabupaten Bandung diperkirakan menimbulkan sampah sebesar kurang lebih per hari. Selain itu, biaya operasional pengangkutan sampah ke TPA bisa mencapai 1 juta per armada per hari. Jika dikalkulasikan 270 desa dan 10 kelurahan di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung, maka akan menghabiskan anggaran yang cukup besar. Untuk itu, Idan berharap, biokonversi maggot ini bisa menular juga ke wilayah lainnya. Karena maggot dapat menanggulangi sampah organik secara cepat di Kabupaten Bandung. "Sampah bagi kami adalah mutiara terpendam. Jika dikelola dengan baik akan menjadi sumber ilmu dan sumber ekonomi," pungkas Idan. Pemerintah Kabupaten Bandung sendiri telah membentuk 306 kader bersih sampah yang bakal memberikan edukasi kepada masyarakat di lingkungannya masing-masing tentang pentingnya pengelolaan sampah. Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan masalah pelestarian lingkungan, termasuk dalam pengelolaan sampah, bukan lah hal yang sepele karena menyangkut nasib generasi mendatang. “Ini sangat mendukung Pemkab Bandung dalam program-program penanganan sampah. Tentunya ini bisa mewujudkan harapan masyarakat akan lingkungan yang sehat, lestari dan bebas dari sampah yang berserakan,” kata Dadang Royke Sinaga COPYRIGHT © ANTARA 2021 Klaten - Bingung mengelola sampah organik yang selalu menggunung? Budidaya maggot larva bisa jadi pilihan karena cara ini juga bisa datangkan cuan hingga belasan juta rupiah per bulan. Di Klaten, budidaya maggot larva ini sedang menjadi tren. Bisnis ternak larva dari lalat jenis black soldier fly ini bisa datangkan keuntungan. Cara Santri Cilacap Manfaatkan Maggot BSF untuk Pakan Ikan dan Ternak Cerita Viking Persib di Bali Budidaya Maggot, Belatung Pengurai Sampah Organik Polisi Riau Bantu Nelayan Pinggiran Sungai Siak Budi Daya Maggot BSF Sebagaimana dihadapi Omah Limbah Gempol, Karanganom, Klaten. Pengelola akhirnya menemukan cara ini untuk mengatasi permasalahan sampah yang berlarut-larut. Sampah organik ini rupanya menjadi pakan gratis dan mudah didapat untuk budidaya maggot ini. Ketua Omah Limbah Gempol, Edy Nugroho mengatakan pihaknya juga mendapatkan sampah dari rumah tangga, warung makan dan tempat penjualan buah. * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Simak Video Pilihan IniEmbung Beroperasi, Ribuan Jiwa di Cilacap Bebas Krisis Air BersihKeuntungan BesarBudidaya maggot tersebut, lanjut Edy, telah dimulai sejak Januari 2021. Saat ini, Omah Limbah Gempol sudah bisa memproduksi maggot minimal 50 Kg/hari. Sementara 300 Kg sampah organik rumah tangga tegerus setiap hari untuk menopang produksi maggot tersebut. Pengelola Omah Limbah Gempol berencana terus meningkatkan produktivitasnya. Menurut penelusuran di Tokopedia, 1 gram maggot larva kering bisa dijual hingga mulai Bayangkan jika Omah Limbah Gempol ini bisa memproduksi 80 Kg maggot larva kering setiap harinya, cuan sekitar bisa didapat kan. Jika sebulan bisa nyaris Rp17 juta didapat. Dapatkan berita lainnya, di sini* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

cara fermentasi sampah organik untuk pakan maggot