Antigenvaksin ini tidak aktif bereplikasi dalam tubuh dan tidak dapat menyebar ke individu lain yang tidak diimunisasi. Vaksin ini stabil karena tahan terhadap perubahan suhu, kelembaban dan cahaya. Contoh: Vaksin Difteri dan Vaksin Tetanus. 4. Vaksin Subunit Vaksin subunit hanya menyertakan bagian antigenik dari suatu patogen. Kekebalan aktif - Kekebalan pasif. Kekebalan Aktif Kekebalan berasal dari tubuh sendiri dimana tubuh orang tersebut aktif membuat zat anti body sendiri UNTUK ANAK DAN MANFAATNYA! IMUNISASI REKOMENDASI PBB! Title: IMUNISASI Author: Dewi-x Created Date: 10/9/2012 4:58:46 AM 141 Kekebalan Aktif. Virus yang dilemahkan (misalnya vaksin rubella, campak) atau bakteri yang dilemahkan (misalnya vaksin BCG) Virus yang diinaktivasi (contohnya vaksin influenza) atau bakteri yang diinaktivasi, atau. Eksotoksin yang didetoksifikasi atau ekstrak dari eksotoksin yang dihasilkan oleh mikroorganisme (contohnya vaksin tetanus). Contohnyaseperti vaksin MMR ( measles mumps rubella ) untuk melawan campak dan pemberian vaksin BCG ( bacille calmette guerin ) untuk melawan tuberkolosis. Imunitas Pasif. merupakan jenis imunitas dimana jika antibodi dari satu individu dipindahkan ke individu lainnya. Imunitas Pasif ini juga dibedakan menjadi dua, yaitu : ImunisasiPasif 19 Mei 2012 05:46 proteksi bersifat sementara selama antibody masih aktif di dalam tubuh pasien. Jenis imunisasi. Ada yang alami dan didapat. Transfer imunitas pasif alami dapat terjadi saat ibu hamil memberikan antibody tertentu ke janin melalui plasenta, terjadi di akhir trimester pertama kehamilan, dan yang disalurkan 21.4 Jenis - Jenis Imunisasi 1. Imunisasi Aktif Imunisasi aktif adalah pemberian bibit penyakit yang telah dilemahkan (vaksin) agar sistem kekebalan atau imun tubuh dapat merespon secara spesifik dan memberikan suatu ingatan terhadap antigen. Sehingga bila penyakit muncul maka tubuh dapat mengenali dan meresponnya. Contoh dari n26Iz. JAKARTA - Sistem kekebalan tubuh kita menghasilkan antibodi sebagai respons terhadap virus yang disimpan dalam ingatannya untuk masa kekebalan tubuh kita bereaksi dengan cepat untuk melawan virus ketika kembali bersentuhan dengannya. Bagi yang belum tahu, tubuh kita menyediakan dua jenis kekebalan terhadap virus, yakni kekebalan aktif dan pasif. Keduanya diperoleh dan bertahan secara kali patogen memasuki tubuh kita, sistem kekebalan tubuh kita menghasilkan protein pertahanan untuk melawan yang disebut ini diproduksi persis sesuai dengan organisme. Mereka mengenali penyerang dengan bantuan protein pada permukaannya yang disebut antigen. Antigen menargetkan penyusup dan membunuhnya secara langsung atau menguncinya untuk dinetralisir oleh sel kekebalan lainnya. Ada dua jenis antibodi yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh kita ketika bersentuhan dengan virus yakni Immunoglobulin M IgM dan Immunoglobulin G IgG.Immunoglobulin M IgM Sistem internal kita memproduksi antibodi ini terlebih dahulu setelah bersentuhan dengan penyakit apa pun yang menyebabkan G IgG Antibodi IgM diproduksi kemudian oleh sistem kekebalan dan bertindak sebagai sel apa bedanya kekebalan aktif dan pasif? berikut perinciannya dilansir dari times of IndiaKekebalan aktifImunitas aktif mengacu pada produksi antibodi sebagai respons terhadap kehadiran antigen. Ini diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh ketika tubuh dipicu untuk memproduksi antibodi untuk melawan penyakit. Antibodi aktif diproduksi dalam dua caraInfeksi alami Anda mendapatkan antibodi setelah bersentuhan dengan Jenis kekebalan ini diperoleh dengan menerima bentuk patogen yang dilemahkan melalui yang terinfeksi virus corona mengembangkan antibodi dalam waktu 2 minggu setelah terpapar virus. Tapi berapa lama melindungi kita masih belum penelitian yang dilakukan dalam hal ini mengungkapkan bahwa kekebalan COVID-19 mungkin tidak bertahan lama. Studi lain mengungkapkan bahwa tingkat antibodi turun tajam beberapa bulan setelah pulih dari COVID-19. Diperlukan lebih banyak penelitian di bidang ini untuk mengetahui berapa lama kekebalan bertahanKekebalan pasifKekebalan pasif mengacu pada antibodi yang diteruskan ke individu daripada memproduksinya sendiri. Seperti bayi yang baru lahir memperoleh kekebalan dari ibunya melalui plasenta. Cara lain bisa melalui transfusi plasma dari orang yang sembuh ke orang yang terinfeksi. Dalam kasus kekebalan pasif, perlindungannya langsung, tetapi tidak seperti kekebalan aktif, itu tidak memberikan perlindungan jangka peneliti masih mencoba untuk mengetahui penggunaan produk darah yang disebut plasma konvalesen dalam menghasilkan kekebalan pasif. Studi masih dilakukan untuk memahami seberapa efektif terapi tersebut dan untuk memahami penggunaan terapi dalam jangka yang dapat mempengaruhi kekebalan AndaBerapa banyak antibodi yang akan dihasilkan sistem kekebalan kita dan berapa lama itu akan bertahan tidak dalam kendali kita. Tetapi beberapa faktor dapat melemahkan sistem kekebalan Anda seperti- Usia tua- Obat yang menekan kekebalan- Transplantasi organ- HIV atau AIDS- Pengobatan kanker- Gangguan imunodefisiensi- Diet rendah nutrisi- Kegemukan- Merokok- Asupan alkohol yang berlebihan Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Sebagian orang mungkin belum mengetahui perbedaan vaksinasi dan imunisasi. Meski keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, kedua istilah ini memiliki perbedaan, lho. Untuk mengetahui perbedaan keduanya, mari simak penjelasan di bawah ini. Perbedaan vaksinasi dan imunisasi sebenarnya dapat terlihat dari definisinya. Vaksinasi merupakan proses pemberian vaksin dengan cara disuntikkan atau diteteskan ke dalam mulut untuk meningkatkan produksi antibodi guna menangkal penyakit tertentu. Sementara itu, imunisasi adalah proses dalam tubuh agar seseorang memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit. Biasanya, imunisasi terbagi menjadi dua, yaitu imunisasi aktif dan pasif. Vaksinasi termasuk dalam imunisasi aktif sebagai upaya memicu tubuh mengeluarkan antibodi terhadap penyakit tertentu. Berbeda dengan imunisasi aktif, imunisasi pasif berarti tubuh diberikan antibodi dan bukan dipancing untuk menghasilkan ketahanan tubuh, misalnya dengan suntikan imunoglobulin. Imunisasi aktif dapat bertahan lebih lama untuk jangka panjang hingga seumur hidup, sedangkan imunisasi pasif hanya bertahan dalam hitungan minggu hingga bulan. Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi Berdasarkan Cara Kerjanya Selain memahami perbedaan vaksinasi dan imunisasi, penting memahami cara kerjanya. Vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui vaksinasi, umumnya mengandung virus atau bakteri yang telah dilemahkan serta protein mirip bakteri yang diperoleh dari pengembangan di laboratorium. Kandungan vaksin menimbulkan reaksi imunitas tubuh yang dapat mempersiapkan tubuh untuk melawan serangan infeksi di kemudian hari. Proses ini merupakan proses imunisasi dalam tubuh. Metode pemberian vaksin dalam imunisasi berbeda-beda. Sejumlah vaksin ada yang hanya diberikan sekali untuk seumur hidup dan ada juga yang perlu diberikan secara berkala agar kekebalan tubuh terbentuk dengan sempurna. Meski lebih sering diberikan kepada anak-anak melalui imunisasi di puskesmas, vaksin juga dapat diberikan kepada orang dewasa sebagai bentuk imunisasi lanjutan atau dengan jenis yang berbeda. Setiap negara memiliki aturan masing-masing mengenai kewajiban melakukan imunisasi. Di Indonesia, setidaknya ada lima vaksinasi wajib yang harus diberikan melalui imunisasi, yaitu vaksin hepatitis B, polio, BCG, DTP dan campak. Selain vaksin wajib tersebut, ada sejumlah vaksin lain yang direkomendasikan pemerintah, yaitu Vaksin Hepatitis A HPV Varisela MMR Rotavirus Influenza Tifoid Vaksin COVID-19 Manfaat Imunisasi pada Anak Perlu diketahui bahwa anak-anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap memiliki risiko lebih besar terhindar dari penyakit berbahaya. Ini karena sistem kekebalan tubuhnya akan meningkat setelah mendapat imunisasi. Selain itu, imunisasi juga berfungsi untuk mencegah penularan suatu penyakit ke orang-orang di sekitarnya. Untuk memaksimalkan efek imunisasi pada anak, usahakan untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisinya, baik melalui pemberian air susu ibu ASI dan makanan pendamping yang sehat. Selain itu, menjaga kebersihan diri dan lingkungan juga merupakan hal penting untuk dilakukan agar terhindar dari penyakit. Itulah perbedaan vaksinasi dan imunisasi yang perlu Anda ketahui. Sebagai orang tua, Anda disarankan untuk memenuhi jadwal imunisasi anak. Konsultasikan ke dokter lebih lanjut untuk mendapatkan rekomendasi vaksin yang sesuai dengan usia anak Anda. Uploaded byLisma Dita Firanita 0% found this document useful 0 votes435 views1 pageDescriptionimunisasiCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes435 views1 pageImunisasi Aktif Dan PasifUploaded byLisma Dita Firanita DescriptionimunisasiFull descriptionJump to Page You are on page 1of 1Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!Continue Reading with Trial Imunisasi aktif adalah kondisi tubuh yang dapat membentuk imunitasnya sendiri dengan cara memasukkan vaksin ke tubuhnya, dengan begitu vaksin tersebut akan merangsang produksi antibodi sendiri. contohnya vaksin polio, vaksin polio adalah virus polio yang sudah dilemahkan, ketika masuk ke dalam tubuh, maka akan membuat tubuh memiliki kekebalan yang lebih agar ketika polio menyerang, tubuh sudah dapat melawannya. Imunitas pasif adalah imunisasi yang terjadi saat tubuh memperoleh imunitas dengan cara menyuntikan serum pada tubuh yang didalamnya mengandung antibodi terhadap suatu penyakit. Imunisasi ini biasanya diberikan saat dalam keadaan darurat yang diperkirakan tidak ada waktu pembentukan antibodi yang cukup untuk melawan antigen yang masuk dalam tubuh. Contohnya ketika seseorang digigit ular, maka akan diberikan serum antibisa. Dari kedua pengertian diatas dapat kita ketahui perbedaan imunisasi aktif dan pasif, terutama jika dilihat dari segi waktu pemberiannya dan vaksin yang diberikan. Jika di imunisasi aktif waktu imunsasi sudah ditentukan seperti imunisasi polio saat bayi berusia  dan pemberian vaksin lainnya sudah ada waktu yang dianjurkan. Biasanya vaksin yang diberikan di imunisasi aktif adalah vaksin yang sudah wajib diberikan saat bayi, bahkan pemerintah sendiri yang menganjurkan pemberian vaksin. Sedangkan untuk imunisasi pasif, waktu yang diberikan tidak menentu. Vaksin bisa diberikan kepda anak-anak ataupun orang dewasa. Contohnya saat orang digigit ular di situ diberikan serum antibisa, pemberian imunisasi rabies pasif dan imunisasi hepatitis A. Ketika orang hendak pergi umrah, biasanya diberikan vaksin, hal ini berguna untuk mencegah penyakit yang ada di negara yang akan dikunjungi. Meskipun imunisasi tidak selamanya menyelamatkan, namun setidaknya dapat mencegah atau meringankan. Manfaatnya pun lebih banyak dibandingkan efek sampingnya. Apalagi bagi balita yang dianjurkan untuk melengkapi imunisasi yang sudah dianjurkan. Jikalau terlewatkan, maka sebaiknya secepatnya ke dokter untuk segera diberikan vaksin. Bagi yang akan pergi ke luar negeri yang mana di negara tujuan ada jenis penyakit yang tidak ada di negaranya sendiri pemberian vaksin juga sangat diharuskan. Imunisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibody. Contoh imunisasi aktif adalah imunisasi polio atau campak. Ada dua jenis imunisasi aktif yaitu a. Imunisasi aktif alami Imunisasi yang diperoleh setelah mengalami atau sembuh dari suatu penyakit. Contoh Anak yang pernah menderita campak maka tidak akan terserang campak lagi b. Imunisasi aktif buatan Pemberian mikroorganisme yang telah mati atau dilemahkan ke dalam tubuh manusia agar tubuh membentuk antibody. Contoh vaksin yang diberikan 1. Live attenuated vaccines merupakan vaksin dari bakteri atau virus yang dilemahkan ,teoritis bisa menjadi patogen ,thermo labil , dan dipengaruhi oleh Ab yang beredar

imunisasi aktif dan pasif pdf